Pages

Sunday, January 6, 2013

Tangan-Tangan kasihNya

Tangan-Tangan yang baik, tulus dan ikhlas
Awal tahun baru 2013. Malam tahun baru adalah hari perkawinanku ke 28. Justru di hari yang indah, suami tiba-tiba tensinya 180/110. Waktu itu kami sedang berkumpul keluarga besar suami di Semarang. Beruntung, ada 4 dokter dalam keluarga yang kemudian menanganinya dengan sangat baik dengan penuh perhatian dan kasih. Walaupun kami harus pulang mundur satu hari, tapi ini semua demi kesehatannya.
Tanggal 2 Januari kami memaksa diri pulang setelah tensi turun menjadi 150/90. Itupun dengan segala senang hati adik suami yang tinggal di Jogyakarta mengikuti perjalanan kami pulang ke Wedi - Klaten. Hanya untuk memastikan kami selamat sampai di rumah. Sungguh sebuah sikap yang menyentuh hati.
Tanggal 3 dan 4... perhatian mereka belum mereda. Pantauan tensi terus dilakukan setiap hari dalam jarak jauh. Hingga tanggal 5 aku sendiri yang sakit. Tensi malah drop menjadi 100/60. Akhirnya pagi itu kami berdua ke dokter di Klaten. Setelah minum obat, kami kembali ke aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan..
Aneh juga hasil lab yang kami lakukan...
Kesehatan kami berlawanan:
tensiku rendah, tensinya tinggi
gulaku tinggi, gulanya normal
asam uratku tinggi, dia rendah
kolesterolku rendah, kolesterol dia tinggi....
hadeww... trus bagaimana menata dietnya???
anakku tertawa "mama papa emang cocok... saling mengisi".... hahaha bener juga.

Dan hari ini menjadi puncaknya...
suamiku panas dan semua sendinya sakit... gejala penyakit Cikungunya yang baru mewabah di Klaten. Sementara hujan tidak berhenti dari pagi hingga sore...
Akhirnya resep dikirim lewat sms... dan dengan berjalan kaki dan berpayung, aku ke apotik terdekat, tapi semua obat tidak ada. Katanya stok habis.... mungkin begitu banyaknya yang terserang penyakit tersebut.
Sedih dan bingung... akhirnya aku menelpon adik suami yang juga tinggal di Wedi, untuk mengantar mencari obat di apotik lain yang tidak mungkin kutempuh dengan berjalan kaki.
Kebetulan sekali semua obat ada, walaupun jumlahnya tidak mencukupi, tapi setidaknya cukup untuk malam ini. Jadi semua obat akhirnya tersedia.....

Minggu pertama tahun ini begitu melelahkan... namun tanganNya tidak berhenti merengkuhku. Melalui tangan semua saudara... semua menjadi ringan dan lancar.....
Tuhan... semoga seluruh saudaraku selalu dalam perlindunganMu juga. Dan semoga kebaikan hati yang mengawali tahun ini menjadi berkah bagi kami semua.... dan juga semoga hati kami senantiasa disatukan dalam rengkuhan kasihMu yang tiada tara.... mewujud dalam hati yang baik, tulus dan ikhlas.