Pages

Friday, August 9, 2019

Aku adalah aku

Menjadi Mimo (panggilan cucuku ke aku) mengingatkanku masa dulu ketika anak-anak masih kecil. Cucuku Mosha baru 3 tahun. Karena lima hari dalam seminggu bersamanya, aku bisa melihat pertumbuhannya dari hari ke hari. Kini memasuki usia yang oleh orang Jawa di sebut kemratu-ratu. bersikap layaknya ratu, princes atau apalah sebutannya, yang jelas menjadi sosok bocah yang mulai ingin menjadi perhatian. Kadang muncul karakter "milikku milikku". Untung Mosha tidak sampai "milikmu milikku", karena memang ada yang seperti itu. Mosha hanya posesif dengan barang-barang miliknya.
Kalau nonton Disney Yunior, ada Princes Sofia yang menjadi idolanya. Helm harus yang ada gambar Princes Sofia. Juga tempat minum dan sepatu. Ada baju tutu (bahasa jawa=mekruk) yang sangat disukainya karena seperti Princes Sofia. Setiap hari dipakai, bergaya menyebut dirinya Princes Sofia. Jadilah bajunya mbah ringgo (kumbah garing dinggo) atau curingkai (cuci kering pakai). Bahkan pernah belum sempat disetrika sudah minta dipakai.

Dari usia 2 tahun, seminggu tiga kali masuk sekolah junior playgroup. Tahun ini Mosha mulai masuk playgroup yang masuknya lima hari seminggu. Mosha bukan anak yang bisa dipaksakan untuk masuk sekolah setiap hari. Jadi kami ikuti saya maunya, toh baru 3 tahun.
Aku ingat dulu ketika anakku di TK kecil tidak mau sekolah sampai 3 bulan, gara-gara ditakuti ular oleh temannya. Waktu itu aku tidak kawatir karena ada juga anak yang masuk langsung TK besar juga tidak apa-apa. Kenyataanya anakku tumbuh dengan baik-baik saja dan sekolahnya lancar.

Menghadapi Mosha yang kadang mau masuk sekolah, kadang tidak, aku juga santai saja. Biasanya aku ajak bermain di rumah. Menggambar, melukis, membacakan buku. Kadang minta lembar tugas sekolah untuk dikerjakan di rumah. Juga bermain-main dengan teman-teman sekompleks.
Kalaupun mau masuk sekolah, maunya juga yang aneh-aneh.

helm Sofia kesukaannya
Suatu kali dia maunya pakai helm dan tidak mau dilepas walaupun di dalam kelas. Dari berangkat sampai pulang helm dipakai terus.

Hari lain Mosha mau sekolah tapi pakai kacamata hitam ibunya. Baiklah sayang... tidak apa-apa.. hahaha... Mosha cantik kok pakai kacamata. Guru-guru juga santai saja melihat penampilannya yang selalu beda.
kacamata ibu yang dia pilih untuk dipakai
kemana-mana
Lain hari, sekolah dengan rambut dijepit tutup sikat gigi. Dilepas tidak mau. Dia bangga sekali bisa menjepitkan sendiri di rambutnya. Nggak papa sayang... walaupun mimo malu juga dilihat teman-temannya dengan pandangan aneh.
Ada yang melihat tutup sikat gigi terjepit
di rambunya?
Dan di hari lain, Mosha mau sekolah kalau pakai sepatu ibunya. Sepatu dengan hak 5 cm. Sudah dibujuk-bujuk tetap saja pede dengan sepatunya. Kali ini aku kawatir dia jatuh. Jadi aku mengantarnya ke sekolah dengan menenteng sepatunya, untuk berjaga-jaga kalau dia mau ganti.
Tentu saja penampilannya ini menjadi perhatian orangtua dan pengantar teman-temannya. Mereka senyum-senyum, tertawa dan gemes melihat gayanya.
Guru-guru memberi dukungan, yang penting mau berangkat sekolah. Bahkan ada orangtua yang berbisik sambil senyum-senyum "anak saya tadi berangkat sekolah nggak mau mandi". Ada lagi yang bercerita kalau anaknya mau sekolah tapi harus pakai baju tidur... hahaha.. ternyata aku tidak sendirian.
Tentu saja Mosha dengan sepatu besar dan tinggi itu membuat dia tidak nyaman berjalan jadi akhirnya minta pulang. Menuju parkiran kendaraan, benar dia jatuh. Mosha tidak menangis dan akhirnya mau ganti sepatunya sendiri.
Baju Sofia dan sepatu ibu
Ada-ada saja Moshaku ini. Tapi aku sangat menghargai keinginannya menjadi diri sendiri. Dare to be different. Inilah aku. Biarkan aku mencoba sesuatu. Biarkan aku menjadi diri sendiri.
Baiklah Mosha... Mimo akan mendukungmu menjadi dirimu sendiri, dengan mencoba banyak hal dan belajar dari pengalaman. Seperti halnya dia berusaha dan bersusah payah memakai celana sendiri. Walaupun terbalik tapi berhasil. Dan dengan bangganya Mosha minta difoto dengan gaya khasnya dilengkapi kalung yang dipakai untuk penghias rambut. Cocok sekali dengan tulisan di kaosnya. "Seperti halnya dirimu, aku juga tidak mau dibanding-bandingkan dengan anak lain".

"I always love you Mosha" dan hatiku dipenuhi kebahagiaan ketika Mosha menjawab,
"I love you Mimo" dengan suaranya yang lucu menggemaskan.