Rumah di jln cemorojajar 19-Jogja |
Kami berkeliling, dan setiap sudut rumah itu masih dilestarikan. Tidak banyak perubahan yang berarti. Cerita yang muncul adalah ingatan yang paling berkesan ketika kami tinggal disana.
Kakakku masih ingat, bagaimana kami berempat (anak-anak yang paling kecil waktu itu), paling senang meluncur di depan kamar mandi. Lantainya sengaja diberi air sabun biar licin. Ketika aku kemarin melihat tempat itu lagi... ternyata memang cukup luas untuk empat anak kecil bermain disitu.
Ada lantai, yang mbakku masih ingat dengan jelas, kami berdua suka main bekelan di situ. Lantai itu istimewa, karena kalau kami melempar bola, suaranya aneh. Lucu banget!.
Kami mengenang setiap sudut rumah |
Pohon sawo, di halaman belakang sudah tidak ada. Dulu, kalau malam ada suara "gedebug"... sawo jatuh.. keesokannya, kami berebut untuk mengambilnya.
Bahagianya aku, di hari ulangtahunku, bisa berkumpul bersama keluarga. Ada kehangatan merayap di hati, menikmati kemanjaan yang mereka berikan ke aku. Di usia, semuanya di atas tengah baya, sikap sayang mereka ke aku, adik terkecilnya masih terasa hingga kini.
Dan hadiah terindah lainnya adalah ketika ternyata ini semua... yang mentraktir adalah anak-anakku. Woow.... hadiah terindah dari hasil keringat mereka.
Terimakasih Tuhan.. untuk perasaan bahagia yang tertumpah di hari ini.
Salam bahagia yo Liek! Gusti mberkahi.
ReplyDelete