jendela dapur... wajah sederhana menyapaku |
hhhhhmmmmm..... cerita kecil:
pagi-pagi Srintil nongol didepan pintu dapur....
"pagiiiii bu Lilik....." sambil matanya melihat ke meja di depanku....
"pagiiii mbak Sri.... ono opo?"
"kagungan
daharan mboten... sing dodol makanan pun dodol malih... kerso?" yang
jualan di depan rumah sejak lebaran gak jualan... ternyata sudah 4 hari
ini buka lagi.... aku gak tahu....
Rumahku masuk ke dalam sekitar 60 m... kalau nggak keluar aku nggak tahu
perubahan di luar... apalagi yang jualan jajanan cuma jualan dari jam
6-9 pagi.
"pundi kulo tumbaske bu....." niat baik Srintil....
kusambut... dengan memberi dia uang 10 ribu... bisa dapat makanan 10
biji.... nanti bisa kubagi dengan dia.....
sebentar kemudian dia nongol lagi dengan piring berisi makanan penuh....
ketika separo kuberikan ke dia... dia menolaknya dengan keras.....
"kulo mung numbaske kok bu... kagem ibu sedoyo mawon"....
aku melongo.... dan dengan cepat dia ngeloyor pergi.....
untuk berbuat baik Srintil harus berjalan ke depan dan kembali
lagi... hanya untuk membelikan... tanpa minta imbalan
apapun....dilakukan dengan tulus hati!
=====================================================================
cerita kecil lain:
Martini..... yang aku pernah cerita anaknya dapat beasiswa untuk belajar di Amerika suatu hari nongol di pintu dapur... cengengesan sambil bawa kantong plastik isi pisang ambon.
"bu Lilik kulo perkosa nggih...." katanya sambil ketawa....
"hush... ngopo.... kok kon nampa pisang?"... Martini ini kalau lihat aku di pasar, pasti langsung nyeseli makanan, buah, krupuk bahkan pernah bandeng.... iki piyeee? ditolak pasti malah udreg2an di tengah pasar. Sekarang aku jarang ke pasar.. karena ada karyawan putri yang bisa belanja lebih baik dari aku... lebih murah dan berkualitas.... aku sering dibohongi kalau belanja di pasar....
Martini datang membawa dagangan es buah yang dikemas di gelas plastik lengkap dengan sendoknya.
" dipundut nggih bu.... "
"yo.... duwe 25 gelas po ra.. tak bagine ke karyawan"
setelah dia siapkan semua di meja karyawan, aku tanya "piro?"
"kalih doso (duapuluh ribu maksudnya)"
"ngawur.... trus kok regani piro esmu... pisang"
"mboten nopo-nopo.... kagem bu lilik.... soale pun kerso kulo perkosa" katanya nyengenges.....
Akhirnya aku ambil uang 50 ribu biar gak ada kembaliannya. Benar saja, ketika aku menyerahkan uang 50 ribu dia ribut nggak ada kembaliannya.
"rasah susuk....." kataku
Dasar Martini keras kepala.... beberapa saat dia pergi... kemudian kembali dengan membawa 30 ribu... karena aku tidak mau menerima.. dia tinggalkan di meja dapur.. dan dengan cepat dia menghilang....hadeeeew.....
Srintil dan Martini memberikan jauuuuuhhh lebih banyak, karena mereka memberi dari kesederhanaannya...
No comments:
Post a Comment