Pages

Tuesday, December 25, 2012

Kapak Penghancur Kaca

kaca depan mobil yang di kapak
Suara lembut anak perempuanku di tengah malam itu justru membuat mataku terbuka lebar dengan jantung berdegup keras....
"pa... bisa bantu Tito keluar dari mobil... badannya penuh kaca, takutnya nanti kegesek.. ada orang yang mecah kaca mobil..." HAAAH!!!.... langsung kami berhamburan ke luar mendekati mobil yang terparkir di depan kamar. Anakku Tito masih di dalam mobil... kaca di bagian depan kanan pecah, dengan bentuk memanjang membentuk ujung kapak. Ya Tuhan... jantungku mencolos!!...
Dibantu papanya, anakku keluar dari mobil pelan-pelan supaya tidak ada pecahan kaca yang menggores tubuhnya. Namun begitu aku melihat tangannya berdarah....
Kenapa ini? apa yang terjadi???

Sementara aku belum punya mobil, setiap kali kami berkumpul, kami sewa mobil, supaya kami bisa bepergian bersama-sama. Tempat dimana kami menyewa mobil sudah sangat kami kenal. Walaupun harga sewanya sama dengan mobil Xenia, tapi mereka selalu memberikan mobil yang bagus untuk kami. Kali ini kami mendapat mobil Zusuki Escudo.
Malam itu, anak perempuanku menjemput adiknya yang baru pulang dari Jakarta di Bandara Adisucipto. Seperti biasa, mumpung ada kendaraan, mereka pergi dulu bermain sambil bernostalgia kehidupan di Jogjakarta. Dan malam itu mereka lewatkan untuk nonton film bersama teman-temannya.
Setelah menghantar temannya pulang di jalan Kaliurang, mereka melewati jalan alternatif yang bisa langsung menembus ke Minomartani dan kemudian langsung ke Tol. Jalan tersebut sudah ratusan kali kami lewati ketika kami dulu tinggal di Jogjakarta. Tidak terbersit sedikitpun bahwa jalan alternatif tersebut sekarang sudah tidak aman lagi.
Setelah melewati warung "Tengkleng gajah", jalan menikung ke kiri dan mereka memasuki daerah sepi dengan sawah di kanan kiri.
Tiba-tiba ada dua motor muncul dari depan, yang ketika semakin dekat mereka mepet kekanan, sehingga mengarah ke mobil anakku. Refleks anakku memutar stir ke kiri.... tiba-tiba "braaaak..." suara keras mengagetkan mereka. anakku sempat mengira mereka menabrak motor tersebut. Untung nalarnya berjalan bagus. Mereka curiga karena spionnya masih utuh. Dan ketika anakku menengok ke belakang tidak ada tanda-tanda motor itu ada dimana. Semua gelap!.

Sadar mereka menjadi koerban kejahatan, mobil terus melaju, tanpa mempedulikan kaca yang berserakan di depan. Beruntung kaca yang pecah agak di samping kanan... jadi jalan di depan masih kelihatan. Dengan segera anakku membawa pulang mobil ke Wedi Klaten, walaupun dengan tangan gemetardan perasaan takut dan tegang..... Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit.

Begitulah ceritanya. Dan di saat kami melihat bekas kaca yang pecah.. nampak garis memanjang... pasti sebilah kapak yang dihantamkan di kaca mobil.

Yah... karena mobil sewaan yang ternyata tidak di asuransi, maka kami harus mengganti. Ada yang membujuk kami untuk menggantinya di sembarang tempat, yang penting utuh dan murah.
Kami memutuskan ke dealer mobil untuk mendapatkan ganti kaca dengan kualitas sama. Pertimbangan rasa syukur... dan terimakasih kepada penyewa mobil. Untung kami diberi mobil bagus dengan kaca yang cukup kuat dan tebal sehingga anak kami tidak terluka parah dan selamat hingga di tempat. Kalau kami menggantinya dengan kaca yang tidak berkualitas bisa jadi membahayakan pengendara berikutnya.

Terimakasih Tuhan yang telah membebaskan anak-anakku dari tangan-tangan orang jahat. Sebuah pengalaman indah menjelang Natal.... selamat datang Yesus.... singgahlah selalu di hati kami dan warnailah hati kami dengan kedamaian dan rasa syukur sepanjang tahun mendatang... Amin.

No comments:

Post a Comment