Bagi masyarakat Jawa, seremoni
pernikahan menjadi suatu hal yang amat penting dan bersifat sakral. Merupakan
bentuk legalitas secara adat, antara calon pengantin pria dan wanita dalam
ikatan perkawinan. Dan merupakan kebahagiaan bagi orang tua, yang telah berhasil
mengasuh putrinya, hingga menghantar ke gerbang hidup berumah tangga.
Hari H pun tiba. 7 Juni pagi kami sekeluarga berangkat ke Sambi Resort & SPA, untuk menjalankan seluruh rangkaian acara penikahan Stella dan Dion, dari acara adat hingga resepsi. Pukul 10 pagi kami tiba di tempat bersamaan dengan team Paes. Tidak terbayangkan apa yang akan terjadi, dan bagaimana semua telah direncanakan secara detail oleh team Paes.
Hari H pun tiba. 7 Juni pagi kami sekeluarga berangkat ke Sambi Resort & SPA, untuk menjalankan seluruh rangkaian acara penikahan Stella dan Dion, dari acara adat hingga resepsi. Pukul 10 pagi kami tiba di tempat bersamaan dengan team Paes. Tidak terbayangkan apa yang akan terjadi, dan bagaimana semua telah direncanakan secara detail oleh team Paes.
Kami menyewa satu-satunya kamar president suit di Sambi Resort & SPA, karena kamar tersebut sangat tepat sebagai kamar pengantin. Di depannya, ada ruangan yang cukup untuk mengadakan berbagai acara adat yang telah dirancang dengan seksama oleh Paes kami.
Pukul 11 team dekor sudah mulai bekerja. Walaupun hujan gerimis yang cukup padat menyiram tubuh mereka, namum mereka terus bekerja hingga dalam sekejap, semua yang sudah disiapkan terpasang dengan indah.
Memasang tuwuhan yang diletakkan di sisi kiri kanan pintu utama. Berupa dua
batang pisang raja lengkap denga jantungnya, cengkir gading (kelapa gading), seikat padi, tebu wulung,
daun beringin, daun dadap serep, rumput ilalang, daun andong, daun opo-opo,
daun kluwih dan daun girang, semuanya diikat erat dengan janur kuning (semuanya
sebagai perlambang kemakmuran, manisnya kehidupan, mengayomi, dinginnya hati
sanubari, merenda harapan agar perjalanan kedua calon pengantin tiada halangan
suatu apa, bahagia dan rejeki melimpah). Tuwuhan
ini juga dimaknai sebagai gapura kebahagiaan, yang mencerminkan harapan
kebahagiaan bagi yang melewati, baik tamu maupun pengantin.
Tuwuhan |
Selain itu, yang kemudian disiapkan adalah tempat untuk siraman. Untuk siraman dekorasinyapun memiliki makna yang indah. Calon
pengantin akan duduk di atas klasa bangka
yang terdiri dari daun koro, kluwih, dadap serep dan ilalang, kain letrek, kain
sindur, kain selendang lurik yuyu
sekandang dan tuluhwatu. Kain
letrek lambing kemudahan dalam melahirkan anaknya kelak, slindur lambang ayah
ibu/orang tua dan tuluhwatu lambang
sulitnya mengarungi kehidupan.
tempat siraman |
Air
untuk siraman diambil dari tujuh
sumur atau mata air yang dipercaya mempunyai aura yang bagus dan dicampur
dengan kembang setaman (aneka macam
bunga).Kami mengambilnya dari 7 sumber mata air yaitu:
7 sumber mata air |
Air dari Gereja Ganjuran, Bantul
Air dari Grotto, Portland - Oregon
Air dari Lourdes
Air Sumur Kitiran Mas, Pakem
Air Sendang Sri Ningsih, Prambanan
Air dari Gua Maria Sendang Jatiningsih, Moyudan - Sleman
Air dari Gua Maria Giriwening, Gunung Kidul
Air dari Grotto, Portland - Oregon
Air dari Lourdes
Air Sumur Kitiran Mas, Pakem
Air Sendang Sri Ningsih, Prambanan
Air dari Gua Maria Sendang Jatiningsih, Moyudan - Sleman
Air dari Gua Maria Giriwening, Gunung Kidul
kembang setaman dan bokor untuk membawa air campuran 7 sumber |
gunting dan tempat rambut pengantin |
Pagar rekma,
kedua orang tua calon pengantin memotong tiga helai rambut putrinya, dengan
harapan segala sukerta akan lebur.
Setelah itu, potongan rambut dipendam, sebagai simbol mengubur segala karakter
buruk, ini disebut methak rekma.
Satu lagi adalah klenthing (tempat
air, sering diganti dengan kendi)
dengan iringan doa, sembari berseru “wis
katon pamore”, sudah nampak pamornya. Merupakan ungkapan kegembiraan bahwa
sang anak sudah jelas jodohnya dan akan segera menikah. Memecahkan klenthing adalah lambang bahwa orang tua
rela tidak merawat anaknya lagi. Karena dengan tidak adanya klenthing, maka tidak dapat
memandikannya lagi. Ritual ini ditutup dengan ayah pengantin menggendong calon
pengantin memasuki kamar rias pengantin.
klenting atau kendi |
Kemudian dekorasi untuk acara adang sepisan disiapkan. Acara adat ini dilakukan oleh tuan rumah guna melayani para tamu. Ini dilakukan dengan iringan doa-doa oleh sesepuh untuk memohon berkat Tuhan, serta berharap hidangan yang disajikan dapat mencukupi setiap orang.
tempat untuk adang/menanak nasi |
berbagai sayuran penghias "adang sepisan" |
Melihat dekorasi yang begitu heboh dan cantik, dalam hati aku hanya bisa berguman "hadeeew... mau diapakan aja kami ini nanti.... pasrah.. pasti sebuah ritual yang sakral dan bermakna bagi kami semua..."
Mulai pukul 12.30, setelah menikmati makan siang, kami serahkan seluruh acara ke tangan-tangan trampil team Paes. Dan kami tidak bisa menolak apa pun yang dikatakannya. Pokoknya "ikuti saja" pasti semua akan berjalan baik...
No comments:
Post a Comment