Pages

Sunday, January 27, 2019

Ketika Hening Diletakkan


Kisah 1 - Diam di Sudut Hati

anangpratama.files.wordpress.com/2014/03/1350074236.jpg

Inda, gadis kecil yang sedang memasuki usia remaja itu tiba-tiba punya keasikan baru. Mengintip dibalik kaca jendela. Memandang jauh ke seberang rumahnya dimana Sekolah Menengah Atas itu berdiri. Ketertarikannya pada seorang seorang pemuda tampan yang selalu di antar naik mobil bagus berwarna abu-abu. Pasti anak orang kaya yang menjadi salah satu murid SMA itu.
Sekian menit yang indah cukup membuat hatinya berdegup. Melagukan rasa yang belum pernah dia rasakan. Tatapan mata gadis remaja usia 13 tahun, menyapu sosok tinggi langsing dan tampan yang mempesona, membawa rasa asing di hati yang indah.

Berawal dari mata, mengalir pelan ke seluruh punggung hingga akhirnya memeluk hatinya dengan hangat. Inikah cinta?
Apa yang Inda ketahui tentang cinta? Dia hanya seorang gadis manis yang lugu. Dengan hatinya yang murni menerima dan menikmati perasaan ketertarikan pada seseorang yang bahkan tidak dikenalnya.

Hanya melalui pandangan mata dari kejauhan Inda bisa melihat dengan cermat pakaian seragam yang dia pakai, sepatu, tas dan segala hal yang menjadi aktivitas dari sejak turun dari mobil hingga lenyap dari pandangan matanya.

Dari hari ke hari Inda makin hapal jam berapa si dia datang dan pulang. Pandangan mata di balik jendela juga makin jelas merekam model rambutnya, dan wajahnya makin lekat dalam ingatan dari ke ke hari.

Inda sosok yang pemalu, sehingga dia menikmati dan menyimpannya rapat-rapat di sudut hati. Begitu rapatnya sehingga tak seorang pun melihat keasikannya sekian menit mengintip dibalik kaca jendela. Karena Inda juga harus bersiap diri berangkat sekolah. Menyisihkan kenangan indahnya untuk menjalani rutinitas di sekolah.

Minggu, bulan dan tahun berlalu. Inda tidak ingin pindah ke lain hati. Baginya memandang pemuda itu dari kejauhan sudah cukup baginya. Walaupun tak disangka muncul juga rasa ingin tahu dan cemburu ketika ada gadis yang ada di dekatnya. Pacarnya kah? dan beribu pertanyaan lain tentang pemuda dan semua orang yang berada disekitarnya, hanya meninggalkan tanda tanya yang tidak pernah terjawab. Dari hari ke hari menjadi kumpulan kenangan yang tersimpan rapat di hati. Tidak terasa dua tahun berlalu hingga saatnya pemuda itu akan hilang dari pandangannya karena lulus SMA.

Lukisan pemuda itu sudah siap dibingkai dan digantungkan di sudut hati. Inda tidak perlu mengintip lewat jendela. Cukup memejamkan mata, membuka lagi kenangannya dan menikmatinya.Hati Inda yang masih murni mulai belajar mengagumi tapi jauh dari keinginan untuk memiliki.
Bagaikan memandang keindahan ciptaan Tuhan dan bersyukur boleh menikmatinya. Lalu??
Akankah alam semesta menangkap ungkapan rasa gadis kecil ini dan mewujudkannya?


bersambung...

1 comment:

  1. Makasih Lik, sudah menuliskan kisah yang indah. Aku belajar banyak dari kisah ini. Keep inspiring ....

    ReplyDelete