Ketika harus memilih jurusan masuk ke Universitas, aku bisa membuat 2 pilihan. Jurusan komunikasi dan hukum. Dan ketika keduanya aku lolos, bapak langsung bilang “komunikasi saja, jangan ambil jurusan hukum”. Kenapa?? Karena hanya Tuhan yang adil. Keadilan di dunia sulit ditentukan manusia.
Sebenarnya… seberapa luas dan besar pengetahuan yang kita miliki, hingga kita bisa bersikap adil dan benar dalam hidup ini? Kita hanya mampu menilai seseorang dari luarnya saja. Dari perkataan dan tindakannya. Isi hatinya, tidak mungkin kita ketahui.
Kesombongan adalah akar dari penilaian yang keliru terhadap orang lain. Kesombongan membuat kita merasa lebih dari yang lain. Orang lain salah, aku benar. Orang lain jahat, aku baik.
Aku ingin punya kerendahan hati yang tulus, bukan pura-pura. Supaya aku bisa menghargai orang lain dengan tulus hati pula. Supaya aku dibebaskan dari keinginan untuk menghakimi, dan menghukum orang lain dengan ukuran manusia. Aku ingin, hatiku yang sombong ini dilebur dan diperbarui lagi dengan hati yang mau mengakui kekurangan diri, memaafkan, mengasihi, dan menghargai orang lain. Karena kita semua sama dihadapanNya.
BcE: Bil. 12: 1 – 13
Miriyan dan Harun, protes kepada Tuhan karena Musa mengambil seorang perempuan Kush. Tuhan murka dan menghukum mereka berdua hingga berpenyakit kusta. Musa memohonkan ampun bagi mereka, hingga Tuhan memberikan mereka hukuman hanya 7 hari lamanya. Musa adalah nabi yang dipilih Tuhan untuk membimbing umatNya. Pilihan Tuhan tidak pernah salah. Kita tidak perlu protes kepada Tuhan apabila melihat ketidak selarasan pandangan kita dengan apa yang dipilihNya. Yang bisa kita lakukan hanyalah mendoakan supaya para pemimpim umatNya selalu dalam perlindunganNya dan tidak berpaling dari kehendakNya.
Mzm: 51: 3 – 7, 12 – 13
Jadikanlah aku tahir ya Allah, dan perbaharuilah dengan roh yang teguh!. Janganlah membuang aku dari hadapanMu dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku!.
Mat. : 15: 1 – 2, 10 – 14.
Orang Farisi dan ahli taurat, juga protes kepada Yesus, karena murid-muridNya melanggar adat istiadat nenek moyang. Yesus mengingatkan bahwa merekapun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyang. Dan dengan keras Yesus berkata “..hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan perintah manusia”.
Adakah ajaran manusia yang benar?? “dapatkah orang buta menunntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” (Lukas 6:39) Lalu bagaimana ajaran Tuhan?? “cintailah musuhmu, berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, dan berbuat baiklah kepada mereka yang membencimu” (Mat. 5:44 atau Lukas 6 : 27-35). Hanya dengan hati, kita bisa melaksanakan ajaran Tuhan. Mulailah dari hati. Bukankah cinta, kasih dan doa hanya ada dalam hati kita. Bila hati kita sudah mengaarah padaNya, segala perbuatan kita akan mengacu padaNya.
The good you do today, will be forgotten tomorrow. Do good anyway - someone
No comments:
Post a Comment