Pages

Saturday, February 18, 2012

Melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar


Papan di depan susteran bertuliskan:
Susteran PPYK
Putri-Putri Yesus Kristus
Komunitas
St. Theresia Kanak-Kanak Yesus
Bangunan susteran terkesan sederhana. Suster Santi, adalah wakil kepala, mengatakan bahwa memang susteran tidak boleh dibangun bagus dan mewah. Ini pesan pendiri Susteran PPYK, yaitu Suster Melanie, yang sudah meninggal. Mengapa sederhana? Supaya menyatu dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya, dan supaya mereka tidak sungkan untuk berkunjung ke susteran.
Tujuan susteran didirikan di tempat terpencil seperti ini, untuk mendekatkan diri pada masyarakat sekitar. Bersatu dengan orang-orang kecil, sederhana, terlupakan. Siapakah mereka? Para lansia, anak-anak kecil yang terbuang, remaja yang gamang menghadapi masa depannya, dan siapa saja yang datang dengan hati yang kosong, hampa dan miskin.
Mereka memiliki 60 anak asuh, dari bayi hingga klas 3 SMA atau SMAK. Setelah mereka lulus, tidak ada kewajiban sama sekali untuk membalas jasa baik mereka.
“anggap mereka anak-anak yang kalian lahirkan, rawat dan besarkan hingga mereka mampu berdiri sendiri” itulah pesan Suster Melanie.
Cinta yang besarlah, yang membuat mereka mampu melakukan ini semua dengan penuh ketulusan dan suka cita. Tidak ada yang sulit, ketika semua dilakukan dengan cinta.
Mengasuh 60 anak dengan memberi mereka tempat, makan dan pendidikan.
Mengunjungi Mbah Jo, Mbah Sudi.. dengan berjalan kaki.
Ikut terlibat di dapur umum untuk para korban merapi. Naik truk bersama para tentara ke tempat-tempat pengungsian.
Menanam 11.000 pohon dan memeliharanya di lereng-lereng Merapi, supaya bertambah hijau. Termasuk menanam berbagai tanaman sayur dan buah untuk Mbah Sudi.
Menyediakan tempat retret untuk siapa saja yang ingin memperbaharui spiritualitasnya.
Dan… menyediakan kamar untuk orang seperti aku, yang sekedar ingin mengetahui lebih dekat kegiatan mereka dan aku disambut dengan tangan dan hati yang terbuka… Tuhan Maha Agung.

No comments:

Post a Comment