Pukul 12 siang, ada doa di kapel. Sedikit mirip doa di Susteran Gedono, tapi tanpa musik. Semua duduk bersimpuh di lantai dengan bantal. Selesai doa, aku diundang ke ruang makan untuk menikmati makan siang bersama.
Ada sedikit keributan karena ada ular masuk ke dapur. Aku hanya melihat sedikit kelebatannya. Warnanya hitam, dan panjangnya kira-kira 1 m. setelah dilempari garam, kami yang semua wanita, hanya berani menunggu di depan pintu. Setelah menunggu tidak ada gerakan atau tanda-tanda ular tersebut mendekat, justru kami yang mendekat. Ternyata ular itu sudah hilang. Di lantai dekat pintu ada lobang yang rupanya cukup untuk melarikan diri. Tiba-tiba muncul dua orang pria, yang dulu menjadi anak asuh di susteran ini. Tapi terlambat, ular keburu hilang. Merasa berdosa, dia kemudian mengambil semen dan menutup lubang dimana ular tadi menghilang.
Dan kami makan siang bersama. Menu sederhana, lodeh dan tahu, menjadi nikmat kala di santap sambil bergurau, bercerita, dan saling ejek di meja makan. Suasana yang aku rasakan di susteran ini, bukan suasana sakral, tapi suasana yang penuh kekeluargaan dan keakraban yang hangat. Aku belum hafal nama-nama mereka, juga belum bisa menjadi bagian dari pembicaraan dan guyonan mereka. Tidak mengapa.. kan nanti lama-lama juga bisa berbaur, menyatu dengan kegiatan mereka sehari-hari.
Setelah makan siang, merasa tidak ada kerjaan, aku ikut membantu suster membuat susu kedelai. Pesanan dari seorang keluarga di Pakem. Hanya 3 botol, tapi suster membuat banyak untuk kami semua. Ada 9 suster, 10 anak asuh dan aku.
Ternyata mudah sekali membuat susu kedelai. Kedelai putih yang sudah direndam 4 jam dengan air hangat, diblender, kemudian disaring dengan kain bersih. Setelah ditambah garam sedikit dan air, kemudian dididihkan.
Setelah mendidih, aku mengambil secangkir besar, hangat dan sedap. Yang suka manis, bisa menambahkan gula sesuai dengan yang diinginkan. Aku lebih suka rasanya yang tawar, alami. Sedap dan hangat.
Secangkir susu kedelai menjadi welcome drink yang hangat di hati. Terimakasih suster!
No comments:
Post a Comment