jalanan bersalju ketika Yongkie jatuh |
http://www.yongkieandpokie.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba dia terjatuh di salju. Mungkin tersandung sesuatu yang tidak kelihatan karena tertutup salju. Semua gelap. Dalam kesadaran terakhir dia masih bisa menyebutkan alamat rumah pada wanita asing yang membantu mengantarnya ke rumah.
Menjadi pertanyaan Yongkie jatuh karena pingsan, atau jatuh kemudian pingsan. Tapi yang jelas peritiwa tersebut ternyata berdampak besar. Pusing yang tidak kunjung hilang membuat dia pergi ke rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan yang teliti diketahui ada kebocoran darah di kepalanya (hematoma), mungkin karena benturan di tepi jalan cukup keras, sehingga harus dioperasi. Ya Tuhan... operasi lagi? di kepala lagi? jadi ingat operasi tumor telinga di tahun 2011, yang membuat dia kehilangan pendengaran sebelah kanan. Tapi ini jalan satu-satunya untuk kembali sehat. Operasi hematoma pertama bisa di buka di http://www.yongkieandpokie.
Kok pertama? apa ada yang kedua? iya betul, ternyata belum bisa bernapas lega. Sebulan kemudian diketahui kebocoran darah masih ada di tempat operasi pertama. Maka harus dilakukan operasi kedua. Belum hilang trauma masa operasi pertama, harus menjalani operasi kedua, ditempat yang sama. Kenapa harus selalu 2 kali ditempat yang sama?
Apapun pertanyaannya, jawabannya tetap harus operasi. Bulan Maret, Yongkie kembali menjalani operasi hematoma ke 2. Untuk lebih detailnya bisa dilihat di http://www.yongkieandpokie.
Setelah operasi dua kali di tahun 2016, hidup berubah drastis. Mengisi masa pensiun untuk pemulihan kesehatan menjadi yang utama. Yongkie yang selama ini vegetarian disarankan untuk menambah makanan berprotein tinggi untuk menjaga kesehatannya. Maka dia mulai menambahkan seafood untuk menu kesehariannya. Dia juga harus mulai olah raga ringan, dan pilihannya adalah jalan kaki. Tentu saja tidak di musim salju lagi.
Berjalan kaki setiap pagi dengan santai sambil melihat pemandangan indah disekelilingnya. Berawal dari 0,5 miles setiap hari.
Mengenang perjalanan ke 22 negara bagian di tahun 1988, masih muda dan bersemangat. Pengalaman yang di dapat selama perjalanan sangat luar biasa. Sangat membanggakan ketika semua itu di dapat ketika masih muda.
Dengan berjalannya waktu, selain tetap ingin memenuhi kaulnya, juga ingin mendapatkan pembelajaran hidup. Bersyukur bisa bertemu Lynn dan Fred yang mengajarkan tentang NO REGRET, dan bagaimana cinta kasih yang murni mewarnai perjalanan hidup perkawinan mereka. Bertemu dengan Bruce yang mengajarkan tentang EVERYDAY IS A GOOD DAY. Bruce menikmati hidupnya hingga sekarang berusia 99 tahun.
Belajar tentang kehidupan yang paling tepat adalah dari orang yang sudah mengalami asam garam kehidupan. Belajar hidup tidak mengenal waktu. Sepanjang hidup kita masih harus belajar.
Om Happy dan tante Elsa, teman berjalan pagi |
Om Happy menjadi guru kehidupannya. Selain sering bertemu ketika berjalan kaki, beliau juga mengajarkan banyak hal. Ketika Yongkie baru bisa berjalan 2 miles yang semula hanya 0.5 miles kemudian naik sedikit demi sedikit, beliau sudah berjalan 3 miles setiap hari.
Yang menarik, om Happy aslinya dari Malang, Jawa Timur. Mereka bisa berbicara bahasa Jawa. Nasehatnya untuk tetap berjalan dan meningkatkannya sedikit demi sedikit juga dalam bahasa Jawa. "Ojo dipekso... alon-alon asal kelakon" katanya.
Rahasia om Happy dan tante Elsa menjalani hidupnya dengan santai dan bahagia adalah WAKTU. Ya, yang kita miliki hanya WAKTU. Sudah saatnya kita menanggapi segala sesuatu tidak terlalu serius. Yang penting menjaga kesehatan dengan olah raga juga memilih apa yang kita makan. Soal kematian ada ditangan Yang Maha Kuasa. Untuk lebih mengenal profil mereka bisa di klik di sini http://www.yongkieandpokie.com/2019/happy.html
Apakah kemudian Yongkie dan Pokie berhenti berkelana? tentu saja tidak. Apa yang sudah diawali sebagai niat untuk berkeliling ke 50 negara bagian Amerika harus diselesaikan. Berawal 1988 ketika masih berusia 29 th, hingga saat ini hampir 60 th, traveling tetap dilakukan. Bagaimana hasilnya hingga sekarang? sudahkah mencapai seluruh negara bagian?
Bersambung