Buckeley Lake, Ohio ke Niagara Falls, NY |
Setelah semalam menginap di Buckeye Lake, Ohio, keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan ke Niagara Falls yang masuk ke negara bagian New York. Niagara Falls adalah nama air terjun yang juga menjadi batas internasional antara provinsi Ontario, Canada dengan negara bagian New York, US.
Ketika tiba di negara bagian New York, Yongkie ke Visitors Center untuk menanyakan beberapa hal, maklum belum ada internet. Ketika masuk ke ruangan, hanya ada beberapa orang yang antri, sehingga dia segera mendapatkan giliran. Sapaannya sungguh mengagetkan,
“Next....what do you need!”
Astaga!. Apa nggak ada kalimat yang lebih ramah ya? seperti,
"Hi.. how are you today? can I help you?" toh antrian nggak banyak. Sedikit beramah tamah, apa salahnya. Yongkie menggerutu dalam hati. Tapi kemudian menyadari kalau dia bukan di negara bagian selatan lagi. Rasanya rindu dengan keramahtamahan negara bagian selatan.
Setelah membuka tent trailer, mereka bersantai menikmati pemandangan di sekitar. Tujuan ke negara bagian New York yang sangat ingin dilihat adalah Niagara Falls yang sangat terkenal. Walaupun tadi sedikit kecewa dengan sambutan di visitors center, tapi harus stay positive. Yongkie ingin membuat kejutan untuk Pokie dengan mengajaknya makan malam di Canada. Karena Niagara Falls menjadi bagian dari Amerika dan Canada, maka hanya tinggal menyeberang mereka sudah bisa merasakan makan malam di Canada. Keren khan!?
Siang itu Yongkie minta Pokie untuk tidak menyiapkan makan malam.
"mau makan malam dimana?" tanya Pokie
"surprise!" jawab Yongkie sambil senyum-senyum membayangkan makan malam di Canada, yang hanya tinggal 25 miles saja.
Setelah mandi mereka mengendarai mobil, dan meninggalkan tent trailer di RV Park. Mereka menuju jalan yang menghubungkan Amerika dan Canada. Hingga sampai di tempat check point untuk pemeriksaan imigrasi, ada polisi yang meminta mereka untuk turun dari mobil.
Mereka turun dan mendekati jendela untuk menunjukkan green card kepada petugas imigrasi di balik loket. Mereka masing-masing menyodorkan green card.
Setelah memeriksa green card, polisi itu berkata,
"welcome to Canada, but you're not!" sambil tangannya menunjuk ke Yongkie.
Yongkie tidak boleh masuk ke Canada, tapi Pokie boleh. Lhoh.. kok bisa??
"welcome to Canada, but you're not!" sambil tangannya menunjuk ke Yongkie.
Yongkie tidak boleh masuk ke Canada, tapi Pokie boleh. Lhoh.. kok bisa??
Ternyata mereka tidak bisa menerima temporary green card milik Yongkie.
Akhirnya, dengan menggerutu mereka berdua kembali ke Amerika dan malam itu menikmati makan malam di McDonald terdekat. Gagal bikin surprise Pokie.
di kapal Maid of the Mist |
Keesokan harinya baru mereka berkunjung ke Niagara Falls. Menaiki kapal Maid of the Mist. Kapal ini mengarungi sungai sekitar air terjun Niagara. Benar-benar bisa menikmati air terjun dari dekat. Bisa dibayangkan pasti basah kuyup. Masing-masing penumpang memakai jas hujan warna biru yang disediakan kapal. Jas hujannya waktu itu bukan model yang sekali pakai, jadi bisa dibayangkan bagaimana baunya.
Kedatangan ke Niagara Falls berawal dari sapaan yang kurang ramah di visitors center, kecewa karena tidak bisa makan malam di Canada, dan tour dengan kapal Maid of the Mist juga bukan sesuatu yang menyenangkan.
Pengalaman ini justru membuat mereka ingin suatu waktu mengulangi lagi. NEVER STOP DREAMING!.
Setelah 27 tahun, harapan ini bisa terpenuhi. 13 September 2015 mereka berhasil mengunjungi Niagara Falls di Canada. Memenuhi surprise makan malam untuk Pokie yang tertunda 27 tahun. Dan kali ini, ketika mereka menaiki kapal Maid of the Mist sekali lagi, jas hujannya sudah sekali pakai. Tiap penumpang selalu mendapat baru. Pengalaman indah kali ini dilengkapi dengan foto digital yang diambil dengan kepiawaian Yongkie dalam mengabadikannya. Semua bisa dinikmati di http://www.yongkieandpokie.com/toronto/niagara.htmlKesukaan Yongkie pada kereta api membuat mereka beristirahat sebentar di Strasburg. Kenapa sih, Yongkie suka banget kereta api? Lalu dia bercerita, waktu kecil dulu tinggal di Semarang, rumahnya dekat dengan Stasiun Kereta Api Poncol. Ada kebiasaan kalau makan selalu diajak ke stasiun sambil lihat kereta api. Lama-lama dia tidak mau makan kalau tidak diajak ke stasiun melihat kereta api. Kereta api menjadi kecintaannya hingga sekarang. Dimanapun dia berada selalu menyempatkan diri melihat kereta api. Yang luar biasa, Yongkie membangun stasiun Poncol sendiri untuk mengenang masa kecilnya. Bisa dilihat disini http://www.yongkieandpokie.com/poncol/poncol.html
Banyak orang bilang love yourself. "I do love myself," batin Yongkie, maka di saat pensiun dan ulangtahun ke 55 dia menghadiahi diri sendiri untuk pergi ke Chicago, naik kereta api. Sepertinya sepele, tapi naik kereta selama 2 malam 3 hari (17-19 Mei 2015) itu hadiah terindah yang sudah dirancang sejak ada Ulang tahun ke 40 Amtrak, kereta api antar negara bagian tahun 2011. Perayaan ulang tahun Amtrak ini membuat gairahnya untuk menjelajah negara bagian dengan naik kereta menjadi berkobar. Pilihan ke Chicago karena perjalanan kereta api ini paling panjang dan tidak berhenti. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dalam perjalanan ini mereka dengan tidak sengaja bertemu Hendrik Nangoi dan istrinya Rosa, teman SMA di Loyola Semarang. Kok bisa?? hanya Tuhan yang tahu. Karena mereka sama sekali tidak merencanakan pertemuan ini.
Cerita dan foto selengkapnya bisa di klik disini http://www.yongkieandpokie.com/chicago/amtr
Strasberg, dimana ada kereta api, ada Yongkie |
Jadi sekarang terjawab sudah mengapa banyak foto kereta api dalam perjalanan ini. Banyak pengalaman masa kecil yang menghilang begitu saja ketika sudah dewasa. Anehnya kecintaan Yongkie pada kereta api tidak pernah padam, bahkan semakin dihidupkan dari waktu ke waktu dengan mengikuti perkembangan kereta api hingga sekarang ini.
Kembali ke tahun 1988, akhirnya mereka tiba di Philadelphia. Menginap semalam di RV park, beristirahat setelah perjalanan panjang.
RV Park di Philadelphia, seperti di tengah hutan |
Liberty Bell, Philadelphia |
Terjadi keretakan ketika tiba dan dibunyikan pertama kali di Philadelphia. Usaha perbaikan dilakukan dua kali oleh pekerja lokal yatitu John Pass dan John Stow, yang namanya kemudian diukir pada permukaan lonceng.
Lonceng dulunya digunakan untuk memanggil anggota parlemen ke rapat legislatif dan untuk mengingatkan warga untuk pertemuan publik dan proklamasi. Liberty Bell benar-benar retak kembali dan tidak pernah dibunyikan lagi sejak February 1846.
Tujuan ke Philadelphia sebenarnya untuk mengisi waktu, karena mereka nantinya akan kembali ke utara ke kota Lewistown, dimana mereka mendapatkan undangan untuk berkumpul dengan keluarga besar mommy Dee. Siapakah mommy Dee?
Tujuan ke Philadelphia sebenarnya untuk mengisi waktu, karena mereka nantinya akan kembali ke utara ke kota Lewistown, dimana mereka mendapatkan undangan untuk berkumpul dengan keluarga besar mommy Dee. Siapakah mommy Dee?
Bersambung
No comments:
Post a Comment