Pages

Friday, March 15, 2019

10.254 miles, 22 states, in 63 days

6. Tent Trailer

Dengan badan dan pikiran yang kembali penuh energi, mereka melanjutkan ke negara bagian Tennessee. Rencana akan berhenti di Memphis yang akan ditempuh sepanjang 188 miles.
Hot Spring ke Memphis, Tennessee
Mengingat perjalanan masih panjang dan pengalaman tidur di tenda ternyata sangat tidak nyaman dan melelahkan, maka mereka berniat membeli tent trailer yang dealernya ada di Memphis. Setelah bernegosiasi selama dua hari, terjadilah kesepakatan harga. Anehnya, mereka tidak minta kartu identitas dan melihat masa berlakunya. Biasanya hal ini menjadi persyaratan dalam setiap transaksi.
Ketika Yongkie menanyakan kenapa, jawabnya sederhana.
"if you want to steal it, you do not need to negotiate for two days". Masuk akal, tapi juga dilandasi sikap positif dan percaya. Jawaban yang menyentuh hati.

Akhirnya dengan kelegaan yang luar biasa mereka bisa meneruskan perjalanan tanpa kekawatiran lagi tinggal di tenda. Siap menghadapi cuaca yang tidak terduga.
bergaya di depan tent trailer baru
Selama tinggal di Los Angeles Yongkie sering menghindari tempat-tempat dimana kelompok orang-orang berbangsa Latin Amerika dan kulit hitam tinggal. Bukan karena rasis. Tapi menyadari kondisinya saat itu sebagai penduduk illegal harus waspada dan menjaga diri untuk menghindari masalah. Sesama pendatang sangat rentan dengan kesalahpahaman yang bisa menimbulkan konflik. Kalau sampai terjadi konflik hingga berurusan dengan polisi, resiko bagi Yongkie adalah deportasi. Perbedaan bahasa dan budaya butuh waktu lama untuk bisa saling memahami. Walaupun sekarang sudah memiliki temporary green card, tapi ketakutan untuk masuk ke lingkungan mereka masih menghantui.

Memphis terkenal dengan Iga BBQ, karenanya mereka ingin mencoba untuk makan siang. Dengan bantuan peta, mereka mencari tempat yang menyediakan BBQ paling enak di Memphis. Mereka memilih Charlie Vergos Rendezvous yang memasaknya dengan cara tradisional. Pasti menarik untuk dicoba.
Iga BBQ, Memphis

Charlie Vergos Rendezvous, Memphis
Ketika mereka masuk, kepanikan merasuki perasaaan Yongkie melihat begitu banyak orang berkulit hitam di sana. Pelan-pelan dia menggandeng Pokie untuk keluar dari tempat tersebut. 
Ketika mereka mendekati pintu, seorang pemuda berkulit hitam menyapanya dengan ramah,
"how are you doing, sir?" sebutan sir dan mam sangat biasa di negara bagian ini dan diucapkan dengan sangat sopan.
"I'm fine, thank you" jawab Yongkie dengan sopan juga.
"welcome to Memphis, sir... where are you from?" tanya dia lagi dengan ramah.
"right now, if you have coupon, you can get 15 percent discount on the lunch" lanjutnya lagi menjelaskan.
"we are from Los Angeles, and we have no coupon" jawab Yongkie.
"Oh.. I see.. since you from outside the state, just put your name on a piece of paper and I will use that as a discount, sir" katanya memberikan penjelasan dengan ramah hingga membawa rasa nyaman dan aman di hati mereka berdua.
Akhirnya mereka bisa menikmati makan siang iga BBQ yang super lezat dan mengenal keramahtamahan negara bagian selatan USA. Dua kisah yang memberikan pelajaran buat Yongkie. Percaya dan berpikir positif. Pembelajaran hidup yang tidak di dapatkan di sekolah.

bagian dalam tent trailer - sleeping like a baby
Makanan yang lezat, kegembiraan bertemu dengan orang-orang yang ramah dan baik hati, ditambah sudah ada tent trailer yang jauh lebih nyaman dari pada tenda, malam itu mereka berdua tidur sangat nyenyak seperti bayi.

Bersambung

No comments:

Post a Comment