|
bapak Hengky Nai |
Silaturahmi berikutnya adalah ke
rumah bapak Hengky Nai, bapak dari bapak Stefanus Djawanai yang menjabat rektor
di Universitas Flores, Ende. Kebetulan aku sangat mengenal ibu Stefanus karena
dulu satu paroki di Jogjakarta. Hari itu, kebetulan ibu berulangtahun.
Merupakan kehormatan bagi kami bisa berkumpul dan mengenal keluarga beliau.
Yang menarik adalah bapak Hengky
Nai. Kalau kami bertanya berapa usianya, jawabnya “yah.. sekitar 96..” tapi,
ketika kami ditunjukkan fotonya ketika akan menerima komuni pertama, tertulis
disitu foto diambil tahun 1922. Usia anak yang menerima komuni pertama biasanya
10 th. Kalau begitu, bisa jadi saat ini beliau berusia 100 tahun. Luar
biasa!!... dan lihatlah.. betapa sehat dan kuatnya beliau.
|
foto diambil 1922 |
Berapapun usia beliau yang jelas
beliau pantas ditiru sikap hidupnya, hingga bisa mencapai usia panjang dan
sehat. Menurut keterangan putranya, beliau seorang yang berkepribadian suka
menolong. Terutama orang-orang yang kecil, miskin dan tersingkir. Beliau juga
suka memaafkan. Selain itu, ketika muda beliau senang berburu. Udara yang segar
dan bersih, juga makanan segar yang belum terkontaminasi MSG, membuat beliau
sehat.
Aku melihat ke dalam diri sendiri
yang baru separoh beliau usianya. Lutut gemetar ketika naik bukit Cara. Kolesterol
tinggi, minum vitamin ini dan itu, biar tetap fit. Bahkan banyak teman se
angkatanku sudah dipanggil Tuhan, karena sakit. Hidup sehat luar dan dalam,
akan memperpanjang usia kita.
|
bapak Hengky Nai tetap paling gagah! |