Hari ini tepatnya hari ulang tahun bapak. 4 April. Pesta akbar akan diadakan di Universitas Flores 11 April mendatang. Semalam kami membuat kejutan dengan menghias rumah dengan balon dan hiasan gantung bertuliskan 75. Meniup balon 75 buah. Semua baru berakhir tengah malam, karena menunggu bapak tidur dulu.
Pagi ini acaranya, kami pergi bersama misa pagi di Gereja. Misa dimulai jm 5.30. Itu berarti kami harus bangun jam 4.30. Karena lelah semalam menghias rumah, alarm yang jam 4.30 kumatikan dan aku terlelap lagi. Untung alarm berbunyi lagi pkl 5. Kali ini aku langsung bergegas mandi. Begitu selesai mandi, klakson sudah berbunyi, mereka sudah menungguku untuk berangkat ke gereja. Alhasil, alas bedak, bedak dan lisptik kubawa, untuk berdandan di mobil.
Hadeeew… lupa kalau masih pagi, langit masih gelap, jadi nggak bisa berdandan di mobil. Akhirnya aku menyusup ke kursi paling belakang di gereja, dan hanya dengan berkaca di HP, aku memoles sedikit lipstick di bibir supaya tidak pucat.
Misa berjalan lancar, hanya 30 menit. Seluruh keluarga beriringan kembali ke rumah. Sarapan pagi sudah tersedia dimeja. Sebuah tart ulang tahun. Nasi Kuning lengkap dengan lauknya dan Nasi goreng. Masih ditambah bakmi ayam.
Sebelum acara dimulai kami berdoa bersama dipimpin putri sulung bapak. Tiba-tiba bapak menangis, yang membuat kami ikut terharu. Pasti bukan tangisan sedih, tapi tangis penuh syukur. Betapa bersyukurnya boleh menikmati hidup hingga 75 tahun.
Seminggu ini bapak selalu berdoa dengan khusuk “Tuhan, jangan biarkan saya mati sebelum hari ulang tahun, karena pasti semua orang akan kecewa”. Tentu saja, kalau hal itu terjadi, pasti memang kami semua kecewa. Apalagi dengan persiapan yang luar biasa untuk pesta akbar beliau. Dan tamu mulai berdatangan dari berbagai daerah.
Aku melihat ke diriku sendiri. Usiaku hampir 53 tahun. Kalau aku diberi berkah usia hingga 75 tahun, itu berarti aku masih memiliki kesempatan hidup 22 tahun lagi. Betapa besarnya berkah yang kudapat selama 22 tahun ke depan. Menit kehidupan yang kumiliki sekarang ini menjadi begitu berharga bagiku. Dan aku memohon dengan khusuk “Tuhan, ajarilah aku mengisi hidupku dengan lebih baik setiap hari, dan setiap hariku berguna bagi orang lain, sehingga aku tidak akan menyesalinya kapan pun aku harus pulang kerumahMu”.
Aku punya hadiah untuk bapak. Dua buah buku¸ yang kalau dilihat dari harganya, sudah pasti bapak bisa membeli sendiri. Maka aku hanya bisa berbisik ketika menghaturkan hadiah tersebut “hadiah yang tidak seberapa, dibandingkan apa yang bapak berikan ke saya”. Aku senang ketika bapak menerimanya dengan penuh sukacita.
Terimakasih Tuhan, karena memberi kesempatan kepada bapak untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 75. Semoga bapak boleh menikmati berkahMu setiap hari, sebagaimana dia juga memberi banyak berkah bagi orang banyak disekitarnya. Amin.
No comments:
Post a Comment