mobil dan driver yang membawa kami membelah pulau Flores |
Om Roy dan
Tante Yani yang tinggal di Belanda ini, ternyata sudah menyiapkan banyak hadiah
untuk anak-anak. Antara lain, alat tulis, dan bola plastik yang harus ditiup.
Semua hadiah tersebut sudah disiapkan untuk dapat diberikan kepada anak-anak
yang ditemui sepanjang perjalanan nanti.
Kami meninggalkan hotel pada
pukul 8.53, brenti dulu sebentar untuk membeli bensin. Terasa sekali jalan
mulai menanjak dan berliku. Beberapa kali kami berhenti untuk membagikan bola
plastik dan alat tulis kepada anak-anak yang kami temui di jalan. Om Roy dan
tante Yani, tertawa terbahak ketika anak-anak dengan lancar berteriak “thank
you mister… daag”.. daag adalah bahasa Belanda. Mereka heran mendengar
anak-anak berbahasa Belanda.
Berbagi adalah pekerjaan mulia.
Lihatlah… betapa gembiranya anak-anak. Mereka berlari kencang mengejar mobil
kami… seakan tidak ingin ditinggalkan… Beruntunglah anak-anak yang kami temui
di awal perjalanan, karena mereka bisa
mendapatkan alat tulis dan bola plastik masing-masing satu.
Namun, anak-anak yang kami temui
berikutnya, akhirnya hanya bisa mendapat bola atau alat tulis, karena
persediaan mulai menipis….
Terlepas dari niat baik untuk
berbagi… manusia memang tidak bisa berbuat adil dengan sempurna. Hanya Tuhan
yang adil dengan sempurna. Kita, manusia yang tidak menyadarinya… dan berteriak
“Tuhan tidak adil!”… bagaimana kalau Tuhan menjawab “emang kamu adil?”… hehehe…
jari emang mesti ditudingkan ke diri sendiri dulu… sebelum kemana-mana.
No comments:
Post a Comment