Beginilah gambarannya hujan badai di pantai.
Awalnya… langit diatas garis cakrawala menjadi kelabu. Membuat air laut di kejauhan juga menjadi abu-abu kelam. Semakin dekat ke garis cakrawala warnanya semakin pekat dan gelap. Pertanda hujan badai akan datang. Secara perlahan, namun pasti… kegelapan semakin mendekat kea rah pantai, dan angin mulai bertiup keras… dan semakin keras…
Turunlah hujan disertai angin kencang. Membuat semua pohon miring ke darat. Daun-daun beterbangan. Payung yang baru saja diletakkan langsung terbang entah kemana. Semua orang berlarian masuk ke dalam rumah.
Hujan semakin deras bagai tercurah dari langit. Airnya bahkan sampai masuk ke rumah Saipan. Aku bersembunyi dibalik etalase dagangan Parmi untuk menghindari hujan dan angin.
Cukup lama badai melanda tepi pantai. Gemuruhnya deru ombak semakin keras dan menakutkan.
Setelah kurang lebih 2 jam, akhirnya angin mereda demikian pula hujannya. Langit masih kelabu, tapi hujan sudah berhenti… udara dingin sekali. Perlu baju hangat dan syal untuk melindungi leherku dari hembusan angin.
Di kejauhan Mr. Bubbel dengan berkalung sarung… berlari-lari dari TPI ke rumah Saipan, sambil bernyanyi keras:
Adem- adem dik… kemulan sarung
Wis kadung gelem dik, rasah bingung-bingung
Mbang kecipir… kembange kara
Ojo kuatir dik, rasah neka-neka
Ning magelang, ojo lali jajane
Ojo sumelang dik…. Gage-gage didadekke…
Badai hujan pagi ini berubah menjadi badai ketawa…..
Mr. Bubble selalu gembira dalam berbagai cuaca..
No comments:
Post a Comment