Pages

Monday, January 23, 2012

Mandi... 2000 rupiah!

Menyewakan kamar mandi di pantai menjadi tambahan penghasilan bagi para nelayan yang juga bertempat tinggal disitu. Hampir semua rumah sekarang memiliki kamar mandi untuk disewakan. Setiap orang yang mandi di pantai membutuhkan air bersih untuk membilas air laut yang asin dan lengket di badan.

Untuk membangun kamar mandi dibutuhkan biaya yang cukup besar bagi para nelayan. Tahun 2005, ketika kakakku berkunjung pertama kali di Pantai Ngandong, dia langsung jatuh cinta. 4 hari tinggal di rumah Saipan, membuat dia kerepotan kalau harus ke kamar mandi. Karena saat itu belum banyak yang memiliki kamar mandi.
Akhirnya, sekalian membantu Saipan mendapatkan penghasilan tambahan, dia menyediakan dana sebesar 1,5 juta. Karena dibangun sendiri, Saipan bisa mendirikan 3 kamar mandi dan 1 kamar mandi dan WC di sebelah rumahnya.
Waktu itu, untuk mendapatkan air bersih, Saipan harus membeli 1 tanki air bersih untuk mengisi bak tampungnya yang berkapasitas 5000 liter. Untuk itu dia harus mengeluarkan biaya 75 ribu.

Untuk mengembalikan modal air bersih dia menetapkan harga sewa kamar mandi. Untuk buang air kecil 1000 rupiah, dan mandi 2000 rupiah. Ini harga yang telah disepakati untuk setiap nelayan yang menyewakan kamar mandinya. Dengan harga tersebut, belum tentu modal bisa kembali mengingat begitu banyak saingan dan air bersih juga menjadi kebutuhan mereka sehari-hari.
Ada hal yang membuat kami tertawa ketika tetangga sebelah bersitegang dengan penyewa kamar mandi yang hanya memberikan uang 2000 rupiah ketika mandi. Rupanya si pemilik kamar mandi mempersoalkan bahwa ketika mandi, orang tersebut juga bisa buang air kecil. Jadi biayanya mestinya 3000 rupiah… hahahah… bagaimana membuktikannya. Ada-ada saja!

Kini penyediaan air bersih sudah lebih mudah dilakukan. Melalui koperasi, Saipan dan juga nelayan lainnya membeli genset dan pompa air. Bisa bergabung dengan beberapa warga. Seperti halnya Saipan, bergabung dengan pakdenya dan kami.
Air bersih diambil dari sumur yang ada 2 buah di sekitar rumah warga. Cukup untuk kebutuhan seluruh warga, termasuk disewakan ke para pengunjung.
Biayanya juga lebih murah. Untuk mengisi bak tampungnya hanya dibutuhkan 2 liter bensin untuk menghidupkan genset, atau 10.000 rupiah. Biaya sewa tetap, dan ini berarti benar-benar menjadi tambahan penghasilan bagi mereka.
Hidup menjadi lebih baik dari hari ke hari….

No comments:

Post a Comment